Entah kenapa saya jadi SANGAT sedih dengan posting film 3 Doa 3 Cinta ini. Saya merasa bahwa usaha orang-orang muda KREATIF seperti Nurman Hakim, tidak ada artinya bagi masyarakat. Terlepas dari faktor cerita yang datar atau teknis yang lemah seperti yang dipaparkan diatas, film ini bagi saya adalah sebuah bagian dari revolusi menjadikan film Indonesia ke arah yang lebih baik. Saat dimana film bukan hanya sebuah HIBURAN rendah semata, tapi juga merupakan potret sejarah bangsa.Maka dari itu, saya sangat mengharapkan APRESIASI yang lebih baik dari masyarakat. Lebih dari sekedar mengharapkan cerita yang bisa bikin ketawa terpingkal-pingkal, atau berpikiran ngeres dari komedi2 nakal yang heboh dipasaran.Bagi saya, sang sutradara cukup fasih bertutur dalam menggambarkan realita kehidupan pesantren, wajar sutradara memang mantan santri. Ceritanya datar? Justru disini saya menangkap sebuah cerita yang realistis. Tidak hiperbolis layaknya sinetron2 yang ada. Buat apa sih cerita dengan konflik yang berarti kalo gak realistis? Walau saya setuju kalo ceritanya tidak fokus dan kemana-kemana.Kalau soal teknis saya juga setuju. Editing yang mentah, long take yang gak jelas. Mungkinkah sebuah eksplorasi? Kalo itu jawabannya, saya sangat berharap inovasi2 baru tersebut terus bermunculan di setiap film2 Indonesia ke depan, dengan harapan akan muncul bentuk film Indonesia yang orisinil. Bukan mengikuti Hollywood semata.Kalo soal akting, terutama 3 pemain utama pria dan dian satro, saya rasa baik. Memang tidak superb, tapi mereka dapat memperkuat cerita sebagai center of attention. Saya salut Dian total dengan menggendutkan badan seperti penyanyi2 dangdut yg montok. Nico bisa bermain bersahaja walau kadang terlihat terlalu tampan buat santri.Film ini meraih 2 penghargaan internasional. Saya jadi berpikir, kenapa masyarakat luar mampu dengan lebih baik menghargai film Indonesia, ketimbang bangsanya sendiri. Kenapa mereka mampu menilai film bukan hanya dari satu sudut semata, melainkan film secara utuh.Saya sangat berharap kalimat terakhir dari posting diatas dapat dipertimbangkan untuk di hapus. Sepertinya ungkapan "pembodohan penonton" dan "merendahkan medium film" lebih pantas diberikan kepada film2 horor, cinta, sex comedy yang menjamur sekarang ini.Mohon maaf sebelumnya, saya hanya ingin berbagi. Semoga opini saya tidak diartikan secara negatif.Salam, sesama pencinta film.Daus, Bandung
Film 3 Doa 3 Cinta Download Movies
Saya pikir dengan orang2 dibelakang layar dari 3 doa dan 3 cinta harusnya tidak seperti ini hasilnya. Saya kurang sependapat dengan mas daus bukannya montase kurang apresiasi coba deh mas daus liat freshreview lainnya ... film 2 mapan aja klo emang ada kekurangannya dibabat habis kok .... coba liat fiksi mas daus khan lain( ini juga hasil anak bangsa lho )..... ini sebagai pembelajaran kepada kita semua untuk dapat mengevaluasi dan menambah wacana kita tentang film,saya pikir inilah tugas dari kritik agar bisa menjadi penyeimbang sebuah film. 2ff7e9595c
댓글